Selain dikenal akan keindahan alamnya, Pulau Dewata juga memiliki banyak insan di dunia seni yang tak hanya berkarya, tetapi memiliki pesan kuat di dalam karya yang dibuatnya.
Salah satu yang konsisten terus menyuarakan isu-isu tentang sosial dan lingkungan adalah kelompok musik, Navicula. Band yang beraliran grunge ini akan turut meramaikan Guinness Smooth Session 2022 di Hutan Kota GBK, Jakarta.
Untuk lebih dekat dengan Navicula, kita simak perjalanan Robi dan kawan-kawannya, yuk!
Navicula resmi berdiri pada tahun 1996 dengan formasi orisinal yang terdiri dari Robi (vokal/gitar), Dankie (gitar), Made (bas), dan Gembull (drum). Saat itu usia para personil Navicula masih terbilang muda, masih duduk di bangku SMA.
Nama Navicula sendiri didapatkan dari genus ganggang bersel satu yang berbentuk seperti kapal kecil. Navicula lahir di saat genre musik grunge tengah menjamur di berbagai belahan dunia berkat berkat Nirvana. Pergerakan grunge yang besar ini disebut dengan "Seattle Sounds".
Navicula banyak terinspirasi oleh band-band seperti Nirvana, Pearl Jam, Soundgarden, dan Alice in Chains. Walau begitu, Navicula memiliki "olahan" menarik yang menggabungkan influence-nya dengan musik lainnya seperti psychedelic, progresif, funk, hingga world music.
Sound gitar Dankie yang raw dan karakter vokal Robi yang menyatu dan menjadi ciri khas dari Navicula yang mungkin tak bisa ditemui dari band-band lainnya yang satu genre.
Setelah menelurkan dua album secara independen, yaitu Self Potrait pada tahun 1999 dan K.U.T.A (Keep Unity Through Art) pada tahun 2002, datang sebuah penawaran dari salah satu label musik besar di Indonesia pada tahun 2005.
Kerja sama ini hanya menghasilkan satu album, yaitu Alkemis. Album ini pula yang makin membesarkan nama Navicula di kancah musik mainstream Indonesia.
Produktivitas Navicula layak diberi jempol. Seolah tak lelah menyurakan keresahan mereka, album Beautiful Rebel dirilis secara independen pada tahun 2007 dengan hits Aku Bukan Mesin yang makin "mengharumkan" nama Navicula.
Selanjutnya di tahun 2009, Navicula merilis album yang berjudul Salto. Lalu berturut-turut mereka merilis album Kami no Mori di tahun 2012, Love Bomb di tahun 2013, Tatap Muka di tahun 2015, dan Earthship di tahun 2018. Total ada 9 album yang sudah dirilis oleh Navicula dan berbagai lagu yang memiliki hati di masing-masing penggemarnya.
Bicara soal keresahan, secara khusus Navicula pernah mengadakan tur yang bertujuan menyuarakan deforestasi yang mengancam satwa-satwa langka di Sumatera dan Kalimantan pada tahun 2012. Selain itu, Navicula juga terlibat aksi secara langsung seperti gerakan "Bali Tolak Reklamasi" bersama musisi-musisi asal Bali lainnya seperti SID, Nostress, dan lainnya.
Karena menjadi musisi yang aktif di bidang sosial dan lingkungan, Navicula mendapat julukan "The Green Grunge Gentlemen".
Kini Navicula beranggotakan Robi (vokal dan gitar), Dankie (gitar), Palel Atmoko (drum), dan Krishnanda Adipurba (bass) (menggantikan Made yang meninggal pada tahun 2018 akibat kecelakaan).
Navicula bersama line up lainnya seperti Seringai, Pure Saturday, The Adams, dan masih banyak lagi, akan menyemarakkan gelaran Guinness Smooth Session yang diadakan di Hutan Kota GBK, Jakarta. Kamu bisa datang dan turut meramaikan event yang penuh dengan kejutan ini.
Jangan lupa, sambil menikmati penampilan musisi idolamu di Guinness Smooth Session buat mendapatkan momen nyore bareng temen-temen, nikmati pula Guinness Smooth dengan sensasi rasa bir yang beda karena di sini adalah momen paling tepat untuk menjadi momen nyore bareng temen-temen!