Source: Instagram
Sebagai salah satu sub-genre Pop yang masih populer hingga saat ini, makin banyak musisi, baik solois maupun band yang mengusung genre jazz pop dan memiliki banyak pendengar sekaligus penggemar. Tak hanya itu, ambience musik pop 80an pun sekarang memiliki banyak penggemar yang kebanyakan adalah anak-anak muda. Nuansa chill dipadu dengan lirik yang romantis maupun yang relevan dengan keadaan hati orang-orang, terbukti merajai sejumlah chart. Salah satu musisi dengan genre tersebut yang tengah naik daun adalah Sunset Rollercoaster.
Band yang memadukan elemen R&B, city-pop, dan soft rock ini mampu menciptakan karya yang menyeimbangkan melankolisme yang dibalut dengan musik manis. Di tahun 2023 ini, Sunset Rollercoaster pun mendapat undangan untuk menjadi salah satu headliner di Summer Music Fest terbesar di Jepang, yang bisa kamu kunjungi dengan menukarkan poin sebanyak-banyaknya lewat Guinness Cheers to the Good Moments.
Sebelum itu, yuk, kita kenali Sunset Rollercoaster lebih jauh lagi!
Mendengar nama Sunset Rollercoaster, kita mungkin akan membayangkan perasaan menaiki rollercoaster di suatu sore yang cerah. Di satu sisi, adrenalin kita diuji karena tengah naik wahana tersebut, namun di sisi lain kita bisa mengagumi senja yang cerah dibalut warna yang indah.
Kira-kira itulah penggambaran musik atau konsep yang dibawakan oleh band yang satu ini. Berasal dan dibentuk di Taipei, Taiwan, band yang beranggotakan Kuo-Hung Tseng (vokal, gitar), Hung-Li Chen (bass), Shao-Hsuan Wang (keyboard), Tsun-Lung Lo (drum), dan Hao-Ting Huang (saxophone) ini mengusung genre synth-pop, jazz, dreamy pop, yang semua lagunya menggunakan lirik berbahasa Inggris.
Hal inilah yang kemudian membuat Sunset Rollercoaster mendunia, di samping musikalitasnya yang baik, lirik yang mudah dipahami membuat mereka semakin mudah menjangkau penggemar dari berbagai belahan dunia.
Kegemaran Kuo akan Velvet Underground menginspirasinya untuk membentuk band-nya sendiri. Ia membentuk trio bernama Sunset Rollercoaster pada tahun 2009 dan merilis album debutnya, Bossa Nova, pada tahun 2011. Sayangnya, tak lama kemudian trio ini bubar.
Kuo dan Lo Tsun kemudian membentuk band baru yang bernama Forests yang memiliki jenis musik lebih âgelapâ dibandingkan sebelumnya. Di tahun 2015, kemudian Sunset Rollercoaster kembali dibentuk dan makin solid dengan para personilnya.
Sekilas kita akan mendengar referensi seperti The Beatles, Velvet Underground, Beach Boys, dan sound ala band-band garage rock di album-album awal Sunset Rollercoaster. Berkat lagu My Jinji yang dirilis pada tahun 2016, Sunset Rollercoaster semakin mendapatkan banyak penggemar.
Sentuhan ala musik pop 80an atau yang kini lazim dikenal dengan istilah city pop menjadi warna yang diusung hingga saat ini. Hal ini pun membuktikan jika musik âbapak-bapakâ kian digemari oleh anak-anak muda di tengah kejemuan akan musik elektronik yang gegap gempita. Lalu apa saja lagu-lagu Sunset Rollercoaster yang wajib disimak? Berikut daftarnya.
Sejak lagu dimulai, kita sudah diajak membayangkan suatu sore yang cerah di tahun 80an. Lagu My Jinji, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, menjadi nomor dari Sunset Rollercoaster yang paling banyak didengarkan dan disukai.
Alunan musik yang dreamy, strumming gitar ala band-band pop 80an, synthetizer dengan pemilihan nada yang manis menjadi pondasi utama lagi ini. Lagu ini mengisahkan kekaguman akan seseorang yang digambarkan sebagai âMy Jinjiâ namun perasaannya tidak bisa tersampaikan dengan baik. Lagu ini dirilis sebagai single pada tahun 2016 dan masuk ke dalam mini album JINJI KIKKO.
Irama chill membuka rekomendasi lagu Sunset Rollercoaster yang selanjutnya. Lagu yang masuk ke dalam album debut mereka BOSSA NOVA (2011) ini seakan menjadi penyeimbang di antara materi lainnya yang lebih up beat dan dalam nuansa garage rock serta blues. Lagu ini juga ingin mengisahkan kekaguman akan seseorang yang tengah dinanti kehadirannya.
Kali ini kita akan diajak menikmati musik dreamy pop dengan balutan synth dengan nada yang âmengawang-awangâ. Dirilis pada 2019 dan masuk ke dalam mini album VANILLA VILLA, Vanilla menggambarkan seorang perempuan yang ditemui di Amerika. Digambarkan perempuan tersebut membuat jatuh hati dan dipanggil âvanillaâ karena sifat serta kehadirannya. Sayangnya, kemudian muncul jarak di antara keduanya.
Single ini dirilis pada tahun 2021 dan lebih bernuansa akustik. Bercerita tentang seseorang yang berusaha bangkit dari kegelapan setelah berpisah dengan orang yang dicintainya. Walau memiliki lirik yang terbilang sedih, nuansa lagu yang manis dan optimis ala Sunset Rollercoaster membuat lagu ini bisa menjadi penyemangat, khususnya untuk orang-orang yang tengah berusaha move on dari kisah sebelumnya.
Pilihan lagu rekomendasi Sunset Rollercoaster yang terakhir adalah Coffeeâs on Me yang dirilis pada tahun 2021. Lagu dengan balutan musik city pop yang kental ini menceritakan tentang perasaan jatuh cinta yang seperti musim panas yang cerah. Manisnya perasaan ini kemudian digambarkan seperti es kopi yang terasa nikmat di tengah panasnya perasaan tersebut.
Setelah kedatangan Sunset Rollercoaster ke Indonesia beberapa waktu yang lalu, rasanya sayang untuk melewatkan penampilan mereka di salah satu festival musik terbesar di Jepang, Summer Music Fest 2023. Buat kamu yang ingin mendapatkan tiket gratis nontonnya, yuk ikutan Guinness Cheers to the Good Moments!
Caranya mudah! Ikuti langkah-langkahnya berikut ini:
Beli Guinness isi 4 edisi spesial Guinness Time di supermarket terdekat atau order promo Guinness di bar
Registrasi diri di website Guinness
Masukkan kode unik untuk mulai mengumpulkan poinnya
Redeem poin yang sudah dikumpulkan dengan tiket Summer Music Festival atau dengan hadiah menarik lainnya.
Yuk, segera ke supermarket terdekat untuk membeli Guinness edisi spesial Guinness Time dan ikut serta di Guinness Cheers to the Good Moments untuk dapatkan kesempatan hadir di Summer Music Fest 2023 untuk menyaksikan panggung Sunset Rollercoaster!