Guys, coba tebak apa persamaan di antara bir dan sereal? Kalau gak tahu coba pikirin lagi deh, kira-kira apa yang menjadi kesamaan antara menu sarapan dengan jenis minuman favorit kita semua. Kalau kamu gak tahu, jawabannya adalah gandum. Yup, bir dan sereal sama-sama terbuat dari gandum. Namun yang membedakan, bir terbuat dari jenis gandum khusus.
Jadi gak sembarang gandum bisa diolah menjadi bir. Hal ini penting banget karena perbedaan gandum bisa menimbulkan rasa serta suasana berbeda dari bir yang diminum. Makanya gak heran kan kalau bir punya banyak jenis, dan masing-masingnya punya cita rasa yang khas dan berbeda. Entah itu ale, pilsener, IPA hingga stout punya rasa yang khas.
Kalau kamu memang penggemar bir dan sering menikmatinya bareng teman-teman atau gebetan, mesti banget tahu hal ini. Selain menjadi info baru, topik ini juga bisa kamu jadikan bahan obrolan ketika menikmati bir di momen santai.
Jenis Gandum yang Jadi Bahan Dasar Bir
Chateau Chocolate
Jenis gandum chateau chocolate malt dipanggang dengan suhu tinggi hingga berwarna coklat tua. Dari hasil tersebutlah nama gandum ini berasal. Varian gandum ini digunakan untuk menyesuaikan warna bir dan memberikan rasa roasted nut di tiap tegukan.
Gandum Chateau Chocolate memiliki banyak karakteristik yang mirip dengan gandum hitam. Namun, rasa yang dimiliki tidak sepahit varian gandum hitam serta lebih ringan. Hal ini karena, proses pemanggangan yang dilalui chateau chocolate malt lebih singkat dengan suhu yang tidak terlalu tinggi. Stout serta ale biasanya menggunakan gandum jenis ini.
Crystal
Malt crystal jadi varian gandum yang menambah rasa dan warna pada bir apa pun. Malt ini digunakan dalam banyak jenis bir, mulai ale, porter hingga stout. Serta menjadi jenis gandum yang paling banyak digunakan.
Penggunaan malt crystal akan menambah rasa manis pada bir. Manisnya malt crystal memiliki mirip-mirip seperti karamel. Karena itu, gak jarang malt crystal disebut sebagai gandum karamel. Beberapa jenis bir yang menggunakan malt ini akan memiliki aksen manis. Tentu, kekuatan manisnya akan bergantung dengan jumlah malt crystal yang digunakan
Selain menambah rasa, jenis gandum seperti crystal malt juga akan memberikan tambahan warna pada bir. Biasanya gandum ini digunakan untuk membuat bir berjenis pale ale dan bitter. Pada bir jenis tersebut kandungan crystal malt bisa mencapai 20 persen.
Pilsen Malt
Kamu tau bir pilsener? Bir tersebut menggunakan gandum jenis pilsen yang tumbuh subur di daerah sekitar Republik Ceko. Gak heran soalnya pilsener merupakan bir yang berasal dari negara tersebut.
Karena tumbuh subur, gandum jenis ini digunakan menjadi bahan dasar pilsener. Rasa yang dimiliki manis dan halus, dan memiliki warna kuning hingga emas muda. Pilsen malt dapat digunakan ke semua jenis bir. Gak hanya itu, pilsen malt juga dapat dicampurkan dengan gandum lain dalam proses pembuatan bir untuk menghadirkan rasa dan warna yang pas!
Guinness Smooth, Rasa Bir yang Beda
Ingin nikmati sebotol Irish Stout? Lengkap dengan karakternya yang kuat, tapi tetap ingin rasa yang halus? Gandeng Guinness Smooth sebagai pilihanmu. Cita rasa klasik antara duet hops dengan barley yang memberi aksen bittersweet bisa tetap kamu nikmati, ditambah dengan finishing dan aftertaste yang halus.
Jadi varian dari keluarga Guinness, Guinness Smooth tetap membawa karakter, rasa dan legacy dari Guinness Foreign Extra Stout, yang ditambahkan dengan sensasi yang halus di setiap tegukan. Cita rasa ini berasal dari jenis gandum pilihan yang digunakan, serta melalui tradisi pembuatan yang sudah melegenda. Buka Guinness Smooth dan temukan eksplorasi rasa yang beda.