perbedaan ramen dan udon

Serupa tapi Beda, Ini 4 Perbedaan Ramen dan Udon

Date post: 15 Juni 2022
SHARE IT:

Ramen dan udon merupakan contoh masakan Jepang yang digemari penikmat kuliner tanah air. Sekilas, ramen dan udon terlihat serupa, keduanya merupakan sajian mi. Namun, jika diperhatikan lebih detail, keduanya adalah hidangan yang berbeda, lho! Yuk, simak dulu perbedaan ramen dan udon selengkapnya!

Sejarah Ramen dan Udon

Sebelum membahas perbedaanya, kita cari tahu sejarahnya dulu. Kira-kira, mana yang duluan masuk ke Jepang, ramen atau udon, ya? 


Jawabannya adalah udon! Udon dinikmati masyarakat Jepang lebih dulu, sejak abad ke-6 dan diperkenalkan sebagai makanan dari dinasti Tang. 


Berdasarkan catatan sejarah, di awal kemunculannya, udon berbentuk adonan lipat yang mirip dengan wonton atau pangsit ala Tiongkok. Kemudian, di zaman Edo (1603-1868), perubahan bentuk udon pun terjadi, dari adonan lipat menjadi mi. 


Berbeda dengan udon yang lahir dari perubahan bentuk, sejak awal kemunculannya ramen sudah dihidangkan sebagai sajian mi berkuah. Berdasarkan catatan sejarah, ramen pertama di Jepang dicicipi oleh Mito Komon atau Tokugawa Mitsukuni. Ramen tersebut merupakan mi ala Tiongkok yang dibuat oleh seorang ilmuwan yang berada dalam pengasingan Dinasti Ming (1368-1644). 

Perbedaan Ramen dan Udon

Nah, setelah tahu sejarahnya, berikut perbedaan ramen dan udon yang harus banget kamu tahu. 

1. Perbedaan bentuk

Perbedaan yang paling mudah dikenali adalah perbedaan bentuk. Kalau diperhatikan baik-baik, meski keduanya berbentuk mi, udon memiliki bentuk yang jauh lebih tebal dibandingkan ramen. Berdasarkan Japanese Agricultural Standard, udon haruslah memiliki diameter 1,7 mm. 


Sedangkan untuk ramen, diameternya jauh lebih kecil karena umumnya mi ramen yang disajikan berbentuk tipis. Meski ada beberapa restoran yang menyediakan pilihan ramen dengan bentuk mi tebal, ketebalan mie yang disajikan umumnya tidak setebal udon. 

2. Karakteristik mi

Udon umumnya terbuat dari tepung terigu. Udon umumnya berwarna putih dengan tekstur licin. Kemudian, karena diameternya lebih tebal, mi udon berkarakter tebal, kenyal, dan tidak mudah hancur. 


Sementara itu, bahan baku utama ramen adalah tepung terigu. Mi ramen umumnya berbentuk lurus atau keriting dengan bentuk yang tipis. Kemudian, tekstur mi-nya sangat lembut dan rentan hancur. 

3. Pilihan kaldu

Ciri perbedaan ramen dan udon yang kedua adalah pilihan kaldu atau kuahnya! Di restoran udon, menu yang disajikan umumnya berupa kake udon, kari, miso, dan lainnya. Opsi kuah ini merupakan hasil dari kaldu sayuran dan bumbu khas jepang, seperti dashi dan mirin. 


Berbeda dari udon, ramen umumnya disajikan dengan kaldu yang kental. Kaldu ramen ini terbuat dari daging, seperti babi, ayam, atau sapi. 


4. Tambahan telur

Kalau memesan udon, sering kali tidak ada telurnya, bukan? Umumnya, kehadiran telur dalam menu udon bukanlah sebagai sajian utama, melainkan sebagai pelengkap. Pelanggan yang ingin menambah telur pada udonnya dapat memesan onsen tamago secara terpisah. 


Mengapa demikian? Udon disajikan tanpa telur agar kuahnya tetap jernih alias tidak kekuningan. Sebaliknya, pada ramen otentik, hampir semua ramen disajikan dengan telur. Kehadiran telur pada ramen ini akan membuat kuah ramen kekuningan, semakin kental, dan semakin kaya akan rasa. 


Perbedaan ramen dan udon memang tidak sulit dihafal. Bagian yang paling sulit adalah memutuskan hendak makan yang mana hari ini. Apapun pilihan kamu, jangan lupa nikmati sajiannya dengan Guinness FES. Buka Guinness FES dan temukan rasa bir yang kaya!

Baca juga: Cari Makanan Berkuah? Coba Ramen di Bali yang Enak di 5 Tempat Ini

Other Article