Macem selera musik, minuman bir punya banyak genre yang tersedia dan setiap jenisnya punya cita rasa serta karakteristik yang berbeda. Kamu dan teman bisa jadi punya selera yang berbeda soal jenis minuman satu ini. Tapi kalau kamu belum punya bir favorit, dan yakin gak yakin dalam menjatuhkan pilihan hati? mending simak kiat-kiat dalam memilih bir.
3 Tips dalam Memilih Minuman Bir
Guys jika kamu sudah punya jenis minuman bir favorit tapi ingin mencoba varian lain, cara ini bisa kamu ikuti biar gak dapet bir yang zonk dan gak sesuai selera. Caranya mudah kok, sebelum diminum kamu bisa perhatikan tiga unsur di bawah ini untuk menentukan rasa bir tersebut. Yuk simak!
Cek Kandungan Alkohol
Salah satu penentu kualitas serta rasa yang utama dalam segelas bir adalah jumlah alkohol yang terkandung di dalamnya. Apalagi dengan karakter bir yang cenderung diminum dalam jumlah banyak ketika dinikmati. Maka dari itu, alkohol akan mempengaruhi jumlah bir yang dapat kamu nikmati.
Untuk mengetahui kandungan alkohol dalam sebuah bir dapat dilihat pada kemasan yang tertera di botol atau kalengnya. Biasanya akan ada beberapa variabel yang tercantum, serta ada bir yang mencantumkan alkoholnya langsung ataupun tidak.
Beberapa huruf yang perlu kamu perhatikan adalah Final Gravity (FG), Original Gravity (OG), Alcohol by Weight (ABW) dan terakhir Alcohol by Volume (ABV). FG dan OG kadang ikut muncul dalam kemasan bir. Dua hal tersebut merupakan perbedaan kadar gula sesudah dan sebelum proses fermentasi dimulai saat proses brewing dilakukan.
Jika angka selisih antara OG dan FG semakin besar maka kandungan alkohol yang terdapat di dalam bir akan semakin besar juga. Hal ini karena, dalam proses fermentasi ketika brewing ragi akan merubah gula menjadi karbondioksida (soda) dan alkohol. Jadi jika angka FG semakin tinggi dan jauh dari OG maka gula yang diubah menjadi alkohol pun akan semakin banyak.
Namun jika pada kemasan terdapat tulisan ABW dan ABV kamu gak perlu repot-repot menghitung selisih FG dan OG. ABW dan ABV merupakan satuan final yang digunakan untuk mengukur kandungan alkohol sebuah bir. ABW dan ABV biasanya juga hadir dalam bentuk persentase.
ABW akan mengukur kandungan alkohol berdasarkan bobot atau massa bir dalam kemasan tersebut. Misalnya, sebuah bir memiliki massa sebesar 800 gram, sedangkan ABW tertulis sebanyak lima persen. Maka kandungan alkohol dari bir tersebut adalah 40 gram.
Sedangkan ABV mengukur kandungan alkohol dari volume yang terdapat dalam porsi bir tersebut. Jadi jika kamu mengkonsumsi sekaleng bir dengan volume 500 ml, dan tertulis ABV sebesar tujuh persen. Maka kamu akan mengkonsumsi 35 ml alkohol yang terkandung di dalamnya.
Jadi kamu mesti perhatikan baik-baik ya kandungan alkohol yang terdapat dalam bir yang ingin dinikmati.
Amati Rasanya
Selain kandungan alkohol kamu juga bisa mengamati kualitas sebuah bir dari rasanya ketika diminum. Sama seperti jenis minuman lainnya, sebuah bir yang berkualitas yang akan kamu nikmati haruslah memiliki konsistensi rasa yang bagus saat diteguk. Lalu perhatikan juga apakah rasa bir yang kamu cicipi sesuai dengan jenisnya.
Tak bisa dipungkiri kalau setiap jenis bir memiliki cita rasa khas yang harus hadir dalam setiap tegukan. Serta meninggalkan aftertaste yang berkesan di dalam mulut. Jika bir yang kamu minum tidak memenuhi hal tersebut, atau gak mencerminkan jenis bir yang kamu pilih, kayaknya kamu mesti coba yang lain deh.
Baca juga: Minum Bir dengan Rasa Unik dan Sensasi Baru, Cobain Nih 3 Resep Ini
Perhatikan Warnanya
Warna yang terdapat dalam segelas bir gak dateng tanpa alasan guys. Warna tersebut merupakan hasil dari proses brewing yang dilakukan. Maka dari itu, warna juga bisa menentukan kualitas serta rasa bir yang akan kamu cicipi.
Sederhananya, warna yang ada di dalam bir datang dari empat variabel yaitu bahan baku khusus, jenis dan kuantitas hop yang digunakan, tingkat pH dan durasi pendidihan. Jika bir menggunakan bahan baku khusus untuk memperkaya rasa dan warna seperti buah dan sirup maka warnanya cenderung lebih menyala daripada bir biasanya.
Kemudian jika hop yang digunakan ketika brewing semakin banyak bir akan tampil dalam warna yang lebih muda juga. Serta akan meninggalkan kesan hazy ketika kamu lihat. Selain itu tingkatan pH juga akan membuat warna bir berubah. Semakin tinggi pH dalam bir tersebut semakin gelap pula warnanya.
Terakhir semakin lama proses pendidihan yang dialami bir ketika brewing maka warna yang muncul juga akan semakin gelap dan rasanya akan lebih pahit. Namun, empat variabel tersebut tidaklah bersifat mutlak karena masih banyak hal-hal lain yang mempengaruhi warna bir ketika brewing.
Yuk, Cobain Guinness Smooth dan Temukan Rasa Bir yang Beda
Nah, tiga kiat di atas bisa kamu gunakan untuk memprediksi dan menentukan cita rasa bir yang akan kamu nikmati itu sesuai selera atau tidak. Coba deh kamu praktekin artikel ini dengan Guinness Smooth, pasti rasa, warna dan kandungan alkoholnya sesuai ekspektasimu. Buka Guinness dan temukan eksplorasi rasa yang beda!