Tiap empat tahun sekali para warga seantero dunia pasti bersorak-sorai menyambut hajatan yang paling ditunggu-tunggu. Betul sekali, piala dunia sepak bola jadi satu agenda yang selalu diantisipasi banyak orang sejak perdana digelar 92 tahun lalu di Uruguay. Semenjak gelaran tersebut, piala dunia jadi satu tradisi sepak bola yang gak boleh dilewatkan.
Selain menyajikan pertandingan yang menegangkan antar negara-negara yang bersaing memperebutkan tahta tertinggi. Piala dunia juga punya banyak sisi menarik lainnya yang selalu dinanti. Mulai dari upacara pembukaannya yang selalu meriah, terus soundtrack resmi yang diisi musisi terbaik.
Maskot piala dunia sepak bola juga jadi hal yang menarik dan gak akan pernah berhenti dibahas. Selain itu, bola resmi pada setiap helatan piala dunia juga punya kisah sendiri dan selalu mendapat tempat spesial di hati para pemain dan penggemar sepak bola. Setiap bola yang resmi digunakan, memiliki kisah dan membawa nilai filosofi dari tiap negara yang jadi tuan rumah.
Makanya, gak heran kalau bola yang digunakan punya nilai yang spesial serta desain yang limited edition. Serta menjadi merchandise pastinya diburu oleh para kolektor.
Kalau ngomongin soal perkembangan bola yang digunakan kita gak bisa lepas dari tiga hal yang menentukan kualitas sebiji bola. Ada tiga unsur yang menentukan yaitu, pola dan jumlah panel, bahan pengisi serta bahan kulit bola.
Nah, dengan komposisi tersebut kita bisa membagi bola yang digunakan di piala dunia menjadi tiga periode waktu yaitu, sebelum perang dunia dua, perang dingin dan modern. Pada medio sebelum perang dunia dua bola yang digunakan belum memiliki standar yang pakem serta masih dibuat dengan tangan.
Pada waktu-waktu ini, panel bola biasanya berbentuk memanjang serta diisi dengan bahan seperti kapas dan dibuat dari kulit hewan. Dengan begitu, bobot serta feel setiap bola bisa berbeda antara satu dan lainnya, dan akan semakin berat ketika hujan turun.
Pada era perang dingin, bola yang digunakan mulai memiliki standar yang harus diikuti. Dalam medio ini kita mulai mengenal bola berpanel segi lima dan segi enam. Selain itu, bahan pengisinya sudah menggunakan udara dan terbuat dari kulit sintetis. Dengan begitu kontrol serta bobot bola mulai merata dan membuat permainan menjadi lebih fair.
Pada era modern selepas perang dingin, bola yang digunakan sudah diproduksi dengan teknologi yang semakin canggih. Sehingga tingkat presisi antar setiap unit hampir dipastikan sama rata serta bola yang digunakan sudah mengenakan desain spesial khas piala dunia.
Dengan ciri khas yang spesial, gak heran bola resmi piala dunia sepak bola selalu jadi hal yang ditunggu-tunggu. Selain itu, menjadi barang kolektor yang banyak diburu orang-orang.
Jabulani masuk dalam urutan pertama bola resmi piala dunia yang ikonik. Soalnya, bola ini memiliki nilai filosofis yang mendalam di gelaran piala dunia 2010. Jika diperhatikan Jabulani memiliki 11 warna berbeda.
Angka tersebut merepresentasikan 11 orang pemain dalam satu tim. Lalu, 11 bahasa berbeda dan 11 suku asli di Afrika Selatan. Selain nilai filosofis yang dikandung bola ini diklaim termasuk yang paling bulat berkat desain delapan panel yang digunakan.
Meski begitu, bola produksi Adidas ini banyak dikritik para kiper dan pemain karena sulit ditebak arahnya serta sulit dikontrol. Namun, di balik hal tersebut, beberapa gol paling cantik saat gelaran tersebut banyak tercipta berkat Jabulani yang katanya sulit dikontrol.
Memasuki piala dunia tahun 2006 Adidas kembali mendesain bola resmi untuk hajatan tersebut. +Teamgeist, nama bola tersebut, tampil dalam format yang jauh lebih spesial. Bola yang memiliki 14 panel melengkung ini diproduksi khusus per partai pertandingan yang akan berlangsung.
Serta pada setiap bola akan tercetak dua nama tim yang bertarung, tanggal pertandingan beserta stadion match tersebut berlangsung. Pada laga puncak final piala dunia sepak bola 2006, bola yang digunakan merupakan +Teamgeist Berlin yang memiliki sentuhan emas pada desain panelnya.
Tricolore merupakan bola resmi pertama piala dunia yang menggunakan desain multi warna pada panelnya. Bola ini selain memiliki warna putih yang dominan diberikan juga aksen merah, biru dan putih dalam tampilannya. Warna tersebut mewakili bendera sang tuan rumah yaitu Perancis.
Selain udara, Tricolore juga diisi dengan dinding busa yang ikut menaikkan skor aerodinamis dari bola ini. selain itu, bola juga akan menjadi lebih lembut dan gesit ketika membelah lapangan.
Gelaran piala dunia 1970 di Mexico menjadi momentum revolusioner bagi perkembangan bola resmi piala dunia. Pada tahun tersebut, FIFA sebagai paguyuban internasional sepak bola menunjuk Adidas sebagai vendor untuk memproduksi dan mendesain bola yang akan digunakan.
Hal ini bukan tanpa alasan, Adidas terbukti berhasil memproduksi bola dengan kualitas luar biasa pada event European Cup serta Olimpiade 1968. Berkat dua kegiatan akbar tersebut, Adidas bisa mempersembahkan Telstar sebagai bola resmi piala dunia 1970.
Telstar menggunakan pola segi lima dan enam serta terbuat dari kulit sintetis yang diisi dengan udara. Desainnya tergolong sederhana dengan warna hitam putih klasik serta tulisan Official World Cup Mexico 1970 di badannya. Namun, Telstar lah yang selanjutnya menjadi standar dalam bola resmi yang digunakan pada hajatan sepak bola terbesar yang digelar di tata surya kita!
Memasuki piala dunia sepak bola tahun ini kira-kira bagaimana ya desain serta teknologi yang dipakai di bola resminya? Pastinya harus lebih canggih dan estetik dibanding pendahulunya. Jangan lupa simak setiap pertandingan sambil buka Guinness Smooth dan temukan rasa yang beda!